Rabu, 18 Desember 2013

Kawan semua, beberapa bulan kemarin Saya telah mendapat informasi sederhana namun Saya rasa sangat menarik untuk ditulis disini.

Siapa sih yang gak kenal dengan buah pisang?

Buah yang biasa kita jumpai dikebun belakang ataupun ditempat-tempat lahan kosong milik tetangga ini, ternyata memiliki manfaat yang menarik untuk dibahas lho.

Selain buah ini memiliki segudang kandungan Vitamin & Rasanya yang manis, ternyata kulit buah pisang ini juga bisa digunakan untuk memutihkan gigi secara alami lho……..,

Penasaran kan …………..?
Kok bisa………..?
Gimana caranya………….?


Sabar………,tenang dulu.

Mari kita luangkan waktu sejenak untuk menyimak artikel ini tentang CARA MEMUTIHKAN GIGI SECAR ALAMI dengan menggunakan kulit pisang.

Simak tips berikut untuk mengetahui bagaimana cara memutihkan gigi dengan kulit pisang.

Kulit pisang yang selama ini hanya dibuang dan dianggap sebagai sampah ternyata merupakan sumber mineral dan vitamin yang sangat aman sebagai pemutih gigi. Tidak seperti bahan pemutih gigi lainnya, kulit pisang tidak memiliki abrasivitas.

    Gosok gigi seperti biasa dengan pasta gigi alami atau Anda dapat menggunakan kulit pisang untuk penyikatan pertama dan kemudian. Gunakan pisang matang karena mengandung paling banyak kalium. Kupas dari ujung bawah karena ini adalah cara monyet mengupas pisang mereka dan itu akan membuat Anda memiliki semua thread yang longgar.
    Ambil selembar bagian dalam kulit pisang dan dengan lembut gosok sekitar gigi selama 2 menit. Mineral yang menakjubkan di kulitnya seperti kalium, magnesium dan mangan menyerap ke dalam gigi dan memutihkan gigi.
    Ulangi prosedur yang sama pada malam hari atau sebelum tidur, untuk memutihkan gigi. Jika Anda ingin menghapus noda berlebih pada gigi, biarkan kulit pisang menempel lebih lama.
    Lakukan dengan rutin dua kali sehari untuk memutihkan gigi. Tersenyum dan berbagi indahnya rahasia pemutih gigi Anda.
    Anda tidak perlu membuang kulit pisang yang tak terpakai, Anda dapat mendaur ulangnya. Mereka membuat kompos mineral yang sangat baik bagi tanaman jika kering dan taburkan di tanah sebulan sekali.

Tips:

    Pisang dapat bertahan lebih lama jika digantung di rak pisang dalam suhu kamar.
    Minuman seperti soda gelap, kopi, anggur hitam, teh hitam dan rokok akan mennimbulkan noda pada gigi.
    Sisa kulit pisang dapat dipotong dan dimasukkan ke dalam freezer selama menggunakan meskipun kemudian berubah warna, masih dapat digunakan dan sisa yang digunakan dapat dimanfaatkan sebagai kompos.
    Teliti semua metode pemutihan sebelum mencobanya karena ada banyak orang sekarang mengalami masalah akibat dari berbagai metode pemutih gigi whitening.

Nah itulah sedikit kabar menarik mengenai manfaat lain dari pecinta buah pisang kali ini jangan terburu-buru membuang kulitnya, sebab ternyata kulit pisang bisa digunakan untuk memutihkan gigi secara alami.

Jika ada yang alami kenapa harus pilih yang berbahan kimia?

Ok, kawan semua, selamat mencoba yach….,
kita bertemu dilain waktu lagi dengan informasi lain yang bermanfaat.
KOMPAS.com - Kulit durian dan kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Kandungan natrium, kalium, dan magnesium kulit buah bisa digunakan sebagai sumber energi pada baterai bekas yang sudah dibuang isinya.

Memanfaatkan kulit pisang dan kulit durian sebagai sumber energi listrik sangat mudah. Alat yang perlu disiapkan hanya tang, obeng, pisau, multimeter atau AVO (ampere, volt, ohm) meter, lampu LED, kabel, dan blender. Media yang disiapkan adalah kulit bagian dalam durian atau kulit pisang.

Kulit durian atau kulit pisang diblender, kemudian dimasukkan ke dalam wadah baterai kosong, lalu dipadatkan. Baterai ditutup rapat dan disegel. Baterai yang sudah diisi kulit pisang atau kulit durian diuji dengan AVO meter untuk mengetahui daya kuat arus dan beda potensial  (tegangan) yang dihasilkan.

Tegangan harus minimal 1,3 volt untuk bisa dimanfaatkan. Baterai bisa pula diuji untuk menghidupkan radio, jam dinding, atau lampu senter.

Hasil penelitian siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menunjukkan, kulit pisang bisa menghasilkan tegangan 1,3 volt, sedangkan kulit durian bisa menghasilkan 1,5 volt. Tegangan yang dihasilkan bergantung kadar air dan kandungan kalsium, natrium, dan magnesium kulit buah.

Menurut siswa Jurusan Kimia Industri yang melakukan penelitian, yakni Ahmad Ferianto, Andi Bagus, Aditya Dharma Putra, dan Arifin, tingkat kematangan durian menentukan besar tegangan yang dihasilkan. Durian yang terlalu matang ataupun yang masih muda hasilnya kurang bagus.

”Hanya durian yang betul-betul masaknya pas dan layak konsumsi yang bisa menghasilkan tegangan maksimal hingga 1,5 volt. Selain itu, jenis durian montong Tuban hasilnya lebih bagus dari varietas lain,” kata Aditya.

Kandungan mineral

Guru pembina SMK Negeri 1 Cerme, Imam Mukhlis, menuturkan, pemanfaatan kulit durian untuk sumber energi listrik bukan hal baru. Tujuannya memanfaatkan limbah baterai yang terbuang serta memanfaatkan kulit durian dan kulit pisang yang selama ini dianggap sampah.

”Selama bahan yang digunakan mengandung mineral natrium, kalium, dan magnesium bisa digunakan untuk sumber energi listrik. Kami berencana untuk mencoba kulit jeruk,” katanya.

Hasil riset siswanya diikutkan pada Gelar Karya dan Pameran SMK dan Perguruan Tinggi di Jatim Expo pada pertengahan September lalu. Sebelumnya, hasil karya tersebut diikutkan dalam pameran inovasi pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Mei lalu di Jakarta. Lalu, pada pertengahan Oktober dilombakan di ajang kreativitas Jawara SMK di Malang.

Baterai yang dibuat diberi label ”Nice Dry Cell”. Nice kependekan dari Negeri 1 Cerme. Tegangan yang dihasilkan sudah sama dengan baterai pabrikan, yakni 1,5 volt. Akan tetapi, perlu inovasi agar bisa bertahan lama seperti baterai pabrikan. Umumnya baterai dengan sumber energi dari kulit durian dan kulit pisang hanya bisa bertahan lima hari.

”Intinya ini bagaimana membuat energi ramah lingkungan,” kata Mukhlis.

Penelitian lain

Sebelumnya, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah, Huwaidah Najla, juga meneliti kulit durian untuk sumber energi listrik. Caranya sama, isi baterai yang mengandung mangan, besi, karbon, dan tembaga diganti kulit durian bagian dalam yang mengandung kalium dan natrium. Tegangan atau daya yang dihasilkan mencapai 1,25 volt. Karya tersebut mengantarkan Huwaidah dalam APEC Future Scientist Conference, Taiwan, 10-16 April 2011.

Pada 10 April 2012, siswa SMA Negeri 2 Kudus, Wildan Sheila Audina, diikutsertakan dalam Konferensi Anak Asia Pasifik berbakat di Taiwan setelah meneliti hal yang sama. Tegangan yang dihasilkan mencapai 1,5 volt dan baterai bisa bertahan lima hari. Penelitian terhadap kulit durian juga dilakukan Ruka’iya, siswa SMA 3 Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Oktober 2011, dan siswa Madrasah Aliyah Negeri Kampar, Riau, Februari 2012. Hasilnya satu baterai dengan bahan dasar kulit durian bisa menghasilkan tegangan 1,25 volt, juga bertahan lima hari.
Editor : yunan
Pisang adalah tumbuhan yang bisa dimanfaatkan seluruhnya untuk kita. Mulai dari batang, daun, hingga buahnya yang berguna untuk mereduksi risiko kanker, bahkan kulitnya.

Ya, kalau makan pisang jangan buang kulitnya. Ternyata banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kulit pisang. Kulit pisang dikenal memiliki sifat antijamur dan antibiotik. Kulit pisang sarat akan vitamin, mineral, dan serat. Lengkapnya, inilah 10 manfaat kulit pisang.




1. Obat Alami untuk Psoriasis

Psoriasis dialami oleh banyak orang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami untuk menyingkirkan psoriasis.

Gosokkan bagian dalam kulit pisang di area yang terkena psoriasis.

Awalnya area tersebut akan menjadi merah, namun dengan penggunaan secara terus-menerus akan terlihat perbedaan hasilnya.


2. Mengobati Jerawat

Kulit pisang juga bisa dimanfaatkan untuk kondisi kulit lainnya yaitu sebagai obat jerawat.

Gosokkan bagian dalam kulit pisang pada jerawat. Setelah penggunaan rutin, jerawat tidak akan lagi terlihat.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, disarankan mengoleskan kulit pisang pada jerawat di malam hari.


3. Mengobati Kutil

Manfaat lain dari kulit pisang adalah mengobati kutil. Gosok bagian dalam kulit pisang pada kutil setiap malam, efeknya akan terlihat pada hari ke 7-10.

Sebagai alternatif, kulit pisang bisa dilekatkan pada kutil selama semalaman. Lihat hasilnya dalam 15 hari.


4. Mempercantik Kulit

Untuk kulit kenyal yang indah, gosokkan bagian dalam kulit pisang pada wajah sebelum tidur.

Biarkan semalaman, cuci keesokan harinya dengan air hangat.

  


5. Mengatasi Iritasi & Gatal

Alergi, iritasi kulit, dan memar kulit juga dapat diobati dengan kulit pisang.

Jika kulit gatal, tempelkan bagian dalam kulit pisang pada area yang terkena gatal dan biarkan semalaman.

Bahan kimia dalam kulit pisang akan membantu menyingkirkan rasa gatal.


6. Mengobati Luka

Luka karena cedera, terutama pada lutut dapat disembuhkan dengan kulit pisang.

Gosok lutut dengan bagian dalam kulit pisang dan lihat efek penyembuhannya.


7. Memutihkan Gigi

Beberapa orang mengklaim bahwa menggosokkan bagian dalam kulit pisang pada gigi secara teratur bisa membantu memutihkan gigi.

Kulit pisang harus digosok pada gigi dengan gerakan melingkar.

Jika kulit pisang digunakan setiap hari, efek pemutihan gigi akan terlihat dalam waktu sekitar dua minggu.


8. Mengatasi Gigitan Nyamuk

Bila terkena gigitan nyamuk, kulit menjadi teriritasi dan gatal.

Kulit pisang bisa digunakan untuk mengurangi pembengkakan, gatal, serta iritasi yang disebabkan oleh gigitan nyamauk.


9. Mengkilapkan Aksesoris Perak & Kulit

Kulit pisang ternyata bisa membuat aksesoris yang terbuat dari perak dan kulit kembali mengkilap.

Sebelum digunakan, disarankan untuk melakukan pengujian dengan menempelkan sedikit kulit pisang di tempat yang tidak mudah terlihat pada aksesoris tersebut.


10. Pupuk Kompos

Kulit pisang bisa juga digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman.

Kadar kalium dan fosfor yang tinggi pada kulit pisang terbukti sangat membantu saat digunakan sebagai pupuk kompos.

Sumber : http://www.apakabardunia.com/2013/07/jangan-buang-kulit-pisang-ada-10-manfaat.html

Selasa, 17 Desember 2013

Limbah kulit pisang banyak terdapat di daerah-daerah yang memproduksi keripik dan sale pisang dan masih tidak bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, melainkan hanya sebagai limbah tak berguna.



Tapi ditangan para mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, ternyata kulit pisang tersebut bisa dijadikan alternative bahan dasar pembuatan tisu. Mereka adalah Jovita Ridhani, Laela Mukaromah, Monica Azizu Haqi, Dhani Priantoro, Achmad Sabit N. Ketua tim, Jovita mengatakan, kulit pisang memiliki tekstur yang tebal dan mengandung selulosa yang merupakan bahan pembuatan tisu .
Selain itu, ternyata kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, Protein dan juga lemak yang cukup baik. Sehingga kulit pisang memiliki banyak manfaat untuk kulit seperti menghilangkan jerawat, menyembuhkan psoriasis, menghilangkan kutil kecil, membantu luka kering lebih cepat dan lain lain. 

Proses pembuatan
Kulit pisang dicuci bersih dengan akuades, kemudian diiris kecil-kecil dengan pisau sesuai dengan kebutuhan. Ketika mengiris kulit pisang sebaiknya mengenakan sarung tangan.

Selanjutnya semua irisan kulit pisang dikeringkan dengan sinar matahari di atas nyiru, kemudian mencampurkan kulit pisang kering, air, dan kristal NaOH dalam panci.

Proses selanjutnya adalah merebus campuran bahan-bahan tersebut dalam panci besar sekitar 1,5 jam, kemudian menghilangkan NaOH dengan mencuci sampai bersih agar tidak meninggalkan bau dari larutan pemasaknya. Lalu direndam dengan larutan kaporit selama satu jam, dicuci lagi dengan air bersih hingga bau kaporit hilang. Akhirnya menghaluskan adonan lunak tersebut dengan blender.

Proses selanjutnya mencampurkan talcum sebanyak 1,5 kilogram dalam adonan dan mengencerkan adonan atau "pulp" agar dapat diproduksi kertas yang tipis, kemudian adonan halus itu dituangkan ke dalam baskom lebar.

Letakkan spons di atas meja, kemudian menaruh kain yang sudah dibasahi di atasnya, menyaring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai 'screen' sablon.

Selanjutnya, meletakkan "screen" sablon di atas spon yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, menggosok sedikit "screen" dan mengangkatnya dengan hati-hati, kemudian menutup dengan kain yang sudah dibasahi, menambah satu lapis lagi kain basah.

Kemudian angkat sepasang demi sepasang dan menjemur di tempat yang panas. Lalu setrika sepasang demi sepasang dan membuka kainnya secara perlahan. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji ketahanan tarik, uji ketebalan, dan gramatur atau berat dasar kertas tisu. Selesai, deh...


Sumber : www.apakabardunia.com/2013/07/wah-kulit-pisang-bisa-jadi-tisu.html‎